Sebuah Sinopsis Film Pendek

Sinopsis Film
Perempuan penakluk sang idealis
Jabbar adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Makassar. Jabbar merupakan mahasiswa semester enam jurusan Ilmu Komunikasi yang memiliki bakat dan sangat antusias dalam berorganisasi. Dari keterlibatan dan terdaftar sebagai anggota organisasi kemahasiswaan, tentu, jabar kerap aktif serta turut dalam setiap gerakan unjuk rasa mahasiswa dan terkadang berdiri menjadi Kordinator Unjuk rasa.
Sebagai pemuda yang normal, jabbar seperti pemuda lainnyapun memiliki kekasih (pacar) yang bernama Silvi, mahasiswi perguruan tinggi swasta di kota makassar, mereka telah menjalin hubungan sepasang kekasih selama 2 bulan. Silvi adalah mahasiswi yang bercirikan Hedon dalam perilakunya sebagai mahasiswa. Yang cenderung hanya sibuk hampir setiap hari untuk shooping, hang out dari café ke café yang sudah tentunya cuek pada hal yang berkaitan dengan keilmuan. namun perilaku hedon yang sudah melekat pada diri Silvi ternyata membuat hubungan kasihnya dengan jabbar, tetap berjalan tanpa pernah sekalipun menimbulkan benih perpisahan (putus). Bahkan terkadang adit rela mengorbankan waktu keilmuan dan gerakan demonstrasinya hanya untuk meluangkan waktu bersama Silvi. Jabbar tetap bertahan menghadapi silvi meskipun silvi  memiliki sifat yang ego, kekanak – kanakan,dan posesif.
Rutinitas adit sebagai mahasiswa dilalui dengan membaca buku di waktu luang, sesekali mengumpulkan adik – adik juniornya di kampus untuk membuka forum diskusi (kajian). Dan pada suatu hari, saat jabbar dan mahasiswa lainya sedang asyik berdiskusi, tiba – tiba silvi hadir dan memasuki ruang tempat berlangsungnya diskusi dan meminta kepada adit untuk menemaninya pergi jalan – jalan ke Mall. Jabbar pun berada dalam posisi yang dilema, antara ingin melanjutkan diskusi ataukah memenuhi permintaan silvi yang dari raut wajahnya mengekspresikan rasa marah pada Jabbar. Dan pada akhirnya jabbar memilih untuk menemani Silvi, meninggalkan ruang diskusi bersama kawan – kawan mahasiswa lainnya.

Akibat dari lemahnya Jabbar dalam menghadapi sifat silvi,tentunya membuat salah satu sahabat seorganisasi adit yang bernama Rio, merasa kecewa dan prihatin melihat adit yang di jajah si Silvi. Lantas kemudian Rio mengajak jabbar berbicara secara empat mata dan menasehati perilakunya yang rela menggadai idelismenya sebagai mahasiswa hanya karena seorang gadis bernama silvi.  Dan pada akhirnya Jabbar tersadar bahwa kelemahannya pada Si silvi berakibat dengan ejekan yang diarahkan kepada Jabbar sebagai Cowok yang “mati di perempuan”. Beberapa saat kemudian, Jabbar tersadar dengan sikap salah pengorbanannya sehingga berinisiatif menjauh dari silvi dengan tidak menghubunginya lagi.